Kamis, 16 Februari 2012

Hmmm... Japan !!!


oleh : kang Imam Al-Jabluk

Hmmm... Japan !!!
Negrinya terlalu cukup untuk ku tuliskan menjadi sebuah puisi
Langitnya terlalu cukup untuk ku lukiskan diatas selembar kanvas
Kisahnya terlalu cukup untuk ku jadikan sebuah lagu

Hmmm... Japan !!!
Negriku jauh menyimpan sejuta ragam yang tak cukup kau bukukan
Langitku jauh lebih merah dari darahmu yang kau jatuhkan
Kisahku jauh lebih tajam dari samurai yang kau genggam


(sebuah komentar si penulis pada blog-nya Annisa Permatasari yang berjudul J.A.P.A.N)

Rabu, 15 Februari 2012

ISTRIKU

oleh : kang Imam Al-Jabluk

Istriku, kemarilah dan duduklah disini dekatku
Ceritakanlah bagaimana anakku hari ini? Apa dia menanyakanku? Dan apa kau menciumnya hari ini?
Berilah dia senyuman dan pelukan lalu sampaikanlah padanya bahwa didalam pelukanmu aku memeluknya juga

Istriku, peluklah aku juga, berikan aku juga ciuman seperti kau mencium anakku
Bukannya aku pamrih setelah lelah bekerja dan memintamu untuk membayarnya dengan kehangatan
Seharian aku mencari dunia diluar sana maka sekarang aku juga ingin merasakan lagi dunia darimu
Bermandikan peluh yang kita mainkan berdua sampai lelah mengantarkan kita pada mimpi-mimpi

Istriku, aku tak bosan menanyakan hal ini padamu setiap hari
Apa kau bahagia bersamaku?
Maaf bila ada keinginan yang tak mampu aku penuhi
Setidaknya aku berupaya walau yang didapat hanyalah syair yang tak jadi lagu

Istriku, pejamkanlah matamu
Maaf, aku bukan akan memberimu sebuah kejutan berupa kotak yang berisikan berlian atau seikat kembang seperti layaknya orang-orang
Tapi aku akan membisikkan padamu bahwa "aku sangat mencintaimu" lalu kan ku daratkan ciuman dipipimu

Istriku, seyogyanya kau senantiasa selalu berada pada kebahagiaan
Tapi kau pun tahu bahwa dunia pun memberikan istana dan bencananya
Agar kita tahu bahwa bagaimana mestinya kita merasakan hidup.
Kini yang kau miliki hanyalah aku dan anak sebagai bekal kita
Karena kita sekarang berada pada perjalanan pulang padaNya

Sudahlah, malam semakin larut
Pergilah tidur istriku, istirahatkanlah matamu
Karena esok pagi kau harus bangun untuk memberikan ku ciuman sebelum aku pergi bekerja
Selamat malam, istriku…

Rabu, 08 Februari 2012

WISUDAWAN


oleh : kang Imam Al-Jabluk

Nama tuan kini tertulis pada selembar kertas yang mereka sebut ijazah
Yang mereka berikan sebagai hadiah atas penyelesaian studi yang tuan tempuh dengan jerih payah
Tahun demi tahun semasa kuliah adalah darah yang tuan tuangkan dalam wadah yang tuan minum dengan air mata bersimbah
Hingga 6 tahun lamanya berlalu begitu saja dengan penuh titian langkah bersejarah
Telatah dengan penuh gelisah menjadi balada yang menggelabah
Segala keluh kesah kini berbuah gelar yang tuan sandang dengan toga yang tuan pakai sebagai jubah
Wah,,, alangkah bahagia dan bangganya orang tua tuan menjemput anaknya yang sarjana pulang ke rumah
Dan aku ingatkan kembali padamu tuan, bahwa ini bukan akhir dari perjuangan, perjuangan yang sebenarnya justru mulai hari ini, maka hendaklah tuan segera berbenah
Aku berpesan padamu tuan, sahabatmu adalah pejuang setiamu, janganlah menjadi air di daun seratah
Aku tahu sekarang tuan sarjana, aku tunggu darimu karya-karya fikrah yang berfaedah.
Selamat sarjana, genggamlah dunia yang tuan punya !!!


(sajak ini ditulis tanggal 8 Februari 2012 pada saat wisuda sarjana UNPAD gelombang II 2011/2012 yang dilaksanakan di Gedung Graha Sanusi UNPAD Jl. Dipati Ukur yang ditujukan untuk kawan-kawan para wisudawan angkatan 2006 yang diantaranya Khairizal Anwar, Irpan Saepuloh, Iva Sativa Martiana, Sani Abdul Karim, Wildan Ahmad Zaidan, Riski Sulistyo dan Daniel Beno Pangabean. Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan)